Industri jamu di Indonesia saat ini tengah mengembangkan penelitian
untuk memanfaatkan potensi herbal dalam mengatasi masalah degeneratif
atau penyakit penuaan.
Menurut keterangan Ketua Umum Gabungan
Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional, Charles Saerang, salah satu
penelitian yang sedang dikembangkan pabrik jamu adalah memanfaatkan
kombinasi antara temulawak dan sambiloto sebagai anti-penuaan.
Kombinasi
antara dua jenis tanaman ini, kata Charles, dipercaya memiliki manfaat
bagi kesehatan terutama sebagai antioksidan. "Kombinasi antara
sambiloto dengan temulawak bisa menghambat penuaan sehingga orang
terlihat awet muda. Hal tersebut telah kita pelajari dari beberapa ratus
orang yang mengonsumsi, nyatanya terasa lebih segar. Dan dapat
memotivasi kerja makin meningkat," ujar Charles saat ditemui di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Sabtu (11/6/2011).
Charles
menambahkan, penggunaan sambiloto dalam formula antioksidan tersebut
tidak dapat berdiri sendiri. Pasalnya, tanaman ini memiliki rasa pahit
yang luar biasa, dan diduga dapat menyebabkan kerusakan pada liver.
Hal
itulah yang membuat sambiloto harus dikombinasikan dengan temulawak.
Meskipun pada beberapa penelitian di Thailand, kata Charles, sambiloto
dipercaya mempunyai manfaat menyembuhkan penyakit kanker perut karena
rasa pahitnya tersebut.
Temulawak paling banyak digunakan
Charles
memaparkan, temulawak saat ini adalah salah satu jenis tanaman yang
digunakan sebagai dasar pembuatan jamu, dan paling banyak digunakan
oleh pabrik-pabrik jamu di Indonesia.
"Jadi, ramuan apa pun juga
di herbal kalau enggak pakai temulawak tidak akan efektif. Temulawak
ini sebagai suatu tanaman yang juga mengakomodasi seluruh tanaman
lain," ujarnya.
Sejak zaman dulu, lanjut Charles, temulawak memang
telah dipercaya sebagai obat herbal yang mempunyai banyak manfaat, di
antaranya membuat tidur jadi nyenyak, meningkatkan nafsu makan , dan memperlancar buang air besar. (kompas.com)
0 komentar:
Posting Komentar