PENGEMBANGAN RANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN
BIJI JARAK PAGAR DAN
TEKNOLOGI PEMANFAATAN MINYAK JARAK
_______________________________________________________________
Bambang Heruhadi dan M. Sumarsono
Balai Besar Teknologi Energi (B2TE), BPPT, Cisauk, Tangerang 15314, Banten, Indonesia
E-mail: msumarsono@yahoo.com
ABSTRAK
Kegiatan penelitian dan pengembangan sistem pengolahan minyak jarak pagar menjadi bahan bakar alternatif pengganti BBM telah dilaksanakan secara intensif di Balai Besar Teknologi Energi (B2TE). Makalah ini menampilkan kegiatan penelitian dan pengembangan suatu mesin pengolah minyak jarak berkapasitas 40 kg/jam yang bisa dengan mudah dipindah-pindahkan, kompor MPS, arang briket limbah jarak pagar, kompor biomassa PORMASA. Hasil pengujian yang telah dicapai juga ditampilkan.
Kata kunci: Jarak pagar; ekstraksi minyak; energi; arang briket terkarbonisasi
ABSTRACT
Research and Development activity on a processing system of jatropha curcas oil having been carried out intensively in the Energy Technology Center (B2TE) to become an alternative fuel for substituting fossil fuel. This paper describes the R&D of a mobile masterpieces of jatropha oil processing machine having capacity of 40 kg/hour. MPS stove briquette, briquette of jatropha waste and a PORMASA biomass stove are described. The test result are also described.
Keywords: jatropha curcas, expeller, energy, carbonized briquette.
1. PENDAHULUAN
Pertambahan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat berdampak pada makin meningkatnya kebutuhan akan energi untuk memenuhi seluruh aktivitas kehidupan dan pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia. Hal ini tentu saja menyebabkan kebutuhan bahan bakar cair juga meningkat. Mengingat jumlah pasokan dan cadangan minyak bumi Indonesia yang makin berkurang sehingga diperkirakan sebelum tahun 2015 Indonesia akan menjadi negara net-importir bahan baku minyak mentah. Saat ini Indonesia mengimpor hampir 5 – 6 milyar liter bahan bakar diesel, yang merupakan hampir 30% kebutuhan solar dalam negeri. Harga minyak bumi dunia meningkat tajam mencapai level USD 75/barrel pada bulan November 2005, menyebabkan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, termasuk solar industri, merangkak naik dengan pesat dari Rp. 2700/Liter hingga menjadi sedikit di atas Rp. 6000/Liter pada bulan November 2005 (Gambar 1). Kenaikan harga BBM ini memukul berbagai sektor termasuk sektor industri karena menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
Untuk lengkapnya, silahkan Coba download disini
0 komentar:
Posting Komentar