Penelitian terbaru menunjukkan bahwa melakukan rontgen gigi bisa meningkatkan berkembangnya tumor otak atau meningioma.
Meningioma dipicu oleh meninges, sistem membran yang melapisi sistem saraf pusat. Risiko tumor ini meningkat sejalan dengan usia dan wanita berisiko dua kali lebih tinggi mengidap tumor ini.
Penyakit ini tumbuh perlahan dan jarang menjadi kanker. Tapi, semua bergantung pada posisi tumor ini di otak, sehingga bisa menyebabkan masalah serius, seperti gangguan berbicara, penglihatan, kepribadian dan gerakan.
Penelitian berskala besar dilakukan dengan membandingkan 1433 pasien yang didiagnosis mengidap meningioma berusia 20-79 tahun dengan 1350 orang sehat.
Temuan yang dipublikasikan pada 10 April 2012 dalam Journal Cancer menemukan bahwa pasien yang sering menjalani radiasi sinar x atau rontgen di gigi sedikitnya sekali setahun memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kanker antara 40-90 persen, tergantung pada usia.
Peneliti menjelaskan bahwa pasien yang pernah menjalani rontgen jenis panorex exam (penyinaran menyeluruh yang menampakkan seluruh gigi dari luar mulut) minimal sekali setahun berisiko 2,7-3 kali lebih tinggi mengidap meningoma. Sementara mereka yang menjalani pemeriksaan gigi dengan sinar x kategori bitewing view (digunakan untuk memvisualisasikan mahkota gigi posterior /gigi belakang) setidaknya setiap tahun, memiliki risiko 1,4-1,9 kali lebih besar mengidap meningioma.
Peneliti Elizabeth Claus mengungkapkan bahwa kini pasien gigi mendapatkan paparan sinar x jauh lebih rendah daripada masa terdahulu. Meskipun demikian, ia menyarankan pasien harus kritis menanyakan ke dokter gigi apakah rontgen tersebut benar-benar diperlukan.
"Jika tidak ada manfaat bagi kesehatan mulut, maka mengapa tidak mengurangi paparan sinar x sebanyak mungkin," jelasnya, dilansir melalui Dailymail, Rabu (11/4).
Meningioma dipicu oleh meninges, sistem membran yang melapisi sistem saraf pusat. Risiko tumor ini meningkat sejalan dengan usia dan wanita berisiko dua kali lebih tinggi mengidap tumor ini.
Penyakit ini tumbuh perlahan dan jarang menjadi kanker. Tapi, semua bergantung pada posisi tumor ini di otak, sehingga bisa menyebabkan masalah serius, seperti gangguan berbicara, penglihatan, kepribadian dan gerakan.
Penelitian berskala besar dilakukan dengan membandingkan 1433 pasien yang didiagnosis mengidap meningioma berusia 20-79 tahun dengan 1350 orang sehat.
Temuan yang dipublikasikan pada 10 April 2012 dalam Journal Cancer menemukan bahwa pasien yang sering menjalani radiasi sinar x atau rontgen di gigi sedikitnya sekali setahun memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kanker antara 40-90 persen, tergantung pada usia.
Peneliti menjelaskan bahwa pasien yang pernah menjalani rontgen jenis panorex exam (penyinaran menyeluruh yang menampakkan seluruh gigi dari luar mulut) minimal sekali setahun berisiko 2,7-3 kali lebih tinggi mengidap meningoma. Sementara mereka yang menjalani pemeriksaan gigi dengan sinar x kategori bitewing view (digunakan untuk memvisualisasikan mahkota gigi posterior /gigi belakang) setidaknya setiap tahun, memiliki risiko 1,4-1,9 kali lebih besar mengidap meningioma.
Peneliti Elizabeth Claus mengungkapkan bahwa kini pasien gigi mendapatkan paparan sinar x jauh lebih rendah daripada masa terdahulu. Meskipun demikian, ia menyarankan pasien harus kritis menanyakan ke dokter gigi apakah rontgen tersebut benar-benar diperlukan.
"Jika tidak ada manfaat bagi kesehatan mulut, maka mengapa tidak mengurangi paparan sinar x sebanyak mungkin," jelasnya, dilansir melalui Dailymail, Rabu (11/4).