Lembaga Biologi Molekuler Eijkman akan melanjutkan pengambilan sampel DNA di Halmahera mulai minggu depan. Pengambilan sampel ini adalah bagian dari penelitian genetik di wilayah Ternate, Maluku Utara.
Proyek penelitian di Ternate terkait dengan riset kaitan genetik dengan risiko penyakit. Di sisi lain, riset juga diharapkan bisa menguak keunikan genetik manusia Ternate.
Peneliti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Herawati Sudoyo, mengatakan, "Kita akan melihat golongan darah, sebab golongan darah terkait dengan penyakit juga, lalu virus hepatitis yang ada di sana, dan ketahanan tubuh pada malaria."
Sebelumnya, pengambilan sampel telah dilakukan di Ternate. Secara budaya, diketahui bahwa Ternate terdiri atas beragam etnis yang memiliki bahasa yang berbeda. Struktur populasi berkaitan dengan virus dan mikroba serta penyakit yang ditimbulkan.
"Kami sebelumnya sudah temukan latar belakang genetiknya. Walaupun bahasanya berbeda, tetapi secara genetik ternyata sama," papar Herawati dalam pertemuan di kantor Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta, Senin (27/8/2012).
Meski demikian, Herawati mengatakan bahwa Ternate adalah Jakarta di Maluku Utara karena menjadi pusat perdagangan. Dengan demikian, representasi genetik dari masyarakat yang masih hidup dalam kultur pertanian belum ditemukan.
"Untuk mendapatkan sampel representatif Maluku Utara itu kita kemudian ambil sampel di Halmahera," kata Herawati.
Lembaga Eijkman juga akan melihat apakah Halmahera sedemikian terpencil sehingga budaya makanan barat benar-benar tidak masuk ke sana. Pola makan sangat berpengaruh pada jenis penyakit yang mungkin diderita.
Menurut Herawati, penelitian di Maluku Utara juga dapat memberikan sumbangsih bagi pengetahuan genetika dunia.
Migrasi nenek moyang manusia ke Polinesia tidak selalu melewati kepulauan Nusantara. Ada pergerakan ekspres yang hanya mampir ke wilayah Ternate kemudian menuju Polinesia secara langsung.
"Jika memang pernah disinggahi, mungkin ada yang unik di Ternate
(kompas.com)