Gilbert Price, palaentolog dari University of Queensland mengungkapkan, wilayah gua tempat ditemukannya fosil itu sebelumnya merupakan hutan hujan namun kini berubah menjadi daerah padang rumput kering.
Dengan perubahan habitat yang diketahui, ilmuwan menduga bahwa fosil-fn samplingosil yang ditemukan bisa mengungkap rahasia bagaimana makhluk hidup survive beradaptasi di tengah perubahan iklim.
"Yang kami lakukan di sini adalah melihat dengan cermat fosil yang ada dan melihat hewannya serta bagaimana mereka merespons perubahan iklim masa lalu. Itu sangat relevan saat ini," kata Price.
Selama ini, ilmuwan bertanya-tanya bagaimana dampak perubahan iklim pada makhluk hidup. Tapi dampak yang sebenarnya sulit diramalkan sebab tidak ada studi dengan sampling yang cukup pada fauna saat ini.
"Memiliki pemahaman tentang bagaimana makhluk hidup merespon perubahan iklim pada masa lalu sangat luar biasa. Ini sesuatu yang bisa kita gunakan pada model untuk konservasi di masa yang akan datang," jelas Price seperti dikutip AFP, Rabu (25/7/2012).
Menurut peneliti, hewan-hewan kecil yang telah menjadi fosil bisa masuk ke dalam gua karena dibawa predator. Sementara, kanguru raksasa ukuran 2,2 meter dan berat 180 kg masuk lewat mulut gua dengan berguling.
Menurut Price, paling tidak butuh waktu satu tahun untuk mengangkat seluruh fosil yang ada. Sementara, untuk mempelajari seluruhnya, kemungkinan akan memakan waktu seumur hidup manusia.
Sumber :
AFP
0 komentar:
Posting Komentar