Selera lebah menentukan warna bunga. Demikian hasil penelitian tim ilmuwan dari Monash University, Australia yang dipublikasikan di jurnal Proceeding of the Royal Society B, Rabu (6/6/2012).
Peneliti mengungkapkan, lebah memiliki penglihatan trikromatik berbasis fotoreseptor sinar ultraviolet, biru dan hijau. Pengelihatan lebah berbeda dengan manusia. Namun, lebah di seluruh dunia memiliki pengelihatan yang sama.
Studi sebelumnya di wilayah Amerika Utara menunjukkan bahwa warna bunga yang berkembang ditentukan oleh pengelihatan dan selera lebah. Lewat penelitian ini, peneliti di berupaya melihat kaitan dua hal tersebut di wilayah Australia.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Adrian Dyer dari Deprtemen Fisiologi Monash University mengoleksi 111 spesies bunga asli Australia kemudian menganalisis warnanya dengan spektrometer. Mereka mencocokkan warna dengan pengelihatan lebah.
"Riset kami menunjukkan bahwa faktor umum (yang menentukan warna bunga) adalah kemampuan lebah membedakan warna. Tanaman berbunga mengembangkan warna mahkota bunga yang menarik lebah," ungkap Dyer.
Tanaman berbunga mengembangkan warna mahkota yang bisa dilihat lebah dan menarik bagi lebah. Tujuannya, agar lebih banyak lebah datang membantu proses penyerbukan. Lebah adalah penyerbuk utama sehingga tanaman berbunga lebih menuruti selera lebah daripada kupu-kupu atau burung.
Studi di Australia dimungkinkan sebab benua tersebut telah lama terisolasi. Australia memisah dari benua lainnya sejak 34 juta tahun lalu. Bunga yang saat itu berwarna lembut hingga hampir tidak berwarna kini menjadi warna-warni. Ini menjadi contoh bagus dalam kajian evolusi.
"Isolasi jangka panjang Australia berarti bahwa spesies tumbuhan berbunga di sini dan Eropa berevolusi secara independen untuk memiliki warna mahkota bunga yang sama," urai Dyer seperti dikutip Physorg. (kompas.com)
0 komentar:
Posting Komentar