Tim yang terdiri dari empat peneliti di Universitas Missouri Sains dan Teknologi (MST) merupakan peneliti pertama yang menyelidiki aktivitas dunia internet. Mereka mencocokkannya dengan siswa yang memiliki gejala depresi.
Dalam hasil penelitiannya, para ilmuwan menulis bahwa penggunaan beberapa fitur internet menunjukkan korelasi yang signifikan secara statistik dengan gejala depresi.
Penelitian ini melibatkan 216 akademisi bidang komputer, psikologi ilmu pengetahuan, dan teknik komputer. Mereka lalu membuat delapan kategori aktivitas internet, mulai dari browsing hingga akses file jarak jauh. Para peneliti lalu membandingkan aktivitas internet siswa dengan dan tanpa gejala depresi.
Siswa yang tingkat depresinya lebih tinggi diketahui lebih sering menggunakan e-mail, chatting, dan sharing software serta menonton video dan bermain game online.
Konsultan cyberpsychology, Eleanor Barlow, mengatakan para peneliti harus melakukan studi jangka panjang dengan subjek yang lebih bervariasi. Itu untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana internet digunakan dan kaitannya dengan gejala depresi dari waktu ke waktu.
"Orang yang tidak bahagia biasanya akan mencari jaringan pendukung," kata Barlow.
"Internet telah menjadi kekuatan yang kuat untuk memungkinkan proses itu. Banyak studi menunjukkan dampak positif dari penggunaan teknologi komunikasi. Kini tantangannya adalah untuk memastikan bahwa penggunaan internet adalah terapi untuk orang depresi. Karena, kita memang tidak akan dapat menghentikan orang untuk menggunakannya,"tambahnya.(MI/BEY). metrotvnews.com
0 komentar:
Posting Komentar