ABSTRAK
Aromaterapi merupakan salah satu alternatif pengobatan yang popularitasnya semakin meningkat, namun belum mempunyai keberadaan ilmiah di dunia kesehatan. Aromaterapi didefinisikan sebagai perlakuan dengan menggunakan bau-bauan atau wangi-wangian, biasanya minyak tumbuhan (essential oil) sering digunakan untuk membantu pemijatan. Pengujian secara ilmiah aromaterapi terhadap hewan percobaan dan analisis kemungkinan senyawa aktifnya telah dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan minyak atsiri dari tumbuhan aromatik asli Indonesia. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar metode penelitian dalam mengembangkan aromaterapi di Indonesia. Dari rangkaian penelitian ini, didapat bahwa minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai aromaterapi dibagi berdasarkan efeknya terhadap sistem syaraf pusat menjadi tiga yaitu softly atau lembut (minyak kemangi, ki lemo, dan serai dapur), medium (minyak kayu putih dan laja gowah), dan hardly (minyak biji pala). Analisis kemungkinan senyawa aktif dilakukan dengan integrasi SPE-GC/MS yang diambil dari darah hewan percobaan setelah dinhalasi dengan minyak atsiri. Senyawa yang diperkirakan aktif sebagai aroamterapi adalah : 1,8-sineol, linalool, metil sinamat, sitronelol, sitronelal, sitral, safrol dan miristisin.Selain itu, penelitian ini juga memformulasikan sediaan farmasi aromaterapi berupa deodorant roll-on (dari minyak kemangi), krim pijat (minyak kenanga dan serai wangi), sabun (campuran minyak kemangi, biji pala, minyak kenanga dan serai dapur), dan minuman fungsional (minyak biji kemnagi).
Tujuan dari rangkaian penelitian ini adalah membuktikan secara ilmiah tentang keberadaan aromaterapi dan kemungkinan pengembangannya dalam bidang kesehatan.
Tujuan dari rangkaian penelitian ini adalah membuktikan secara ilmiah tentang keberadaan aromaterapi dan kemungkinan pengembangannya dalam bidang kesehatan.
Untuk lengkapnya silahkan klik di sini Download
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/7208117134.pdf
0 komentar:
Posting Komentar